Pakpak Bharat Sidik24jam.com
Dalam rangka Unjukrasa di depan Kantor Bupati Pakpak Bharat, para pengunjukrasa agak sedikit emosional dan kecewa karena Bupati Pakpak Bharat Franc Benhard Tumanggor tidak mau menemui pengunjukrasa, dimana salah seorang pengunjukrasa mengatakan sedangkan Ayam saja bisa masuk ke Kantor Bupati, Ayam itu adalah hewan tapi kenapa kita sebagai Rakyatnya tidak diperbolehkan masuk ke Kantor Bupati dan tidak mau menemui kita masyarakat Pakpak Bharat apakah Dimata Bupati kita lebih rendah daripada hewan peliharaanya? Karena tidak ada respon dari Bupati maka para pengunjukrasa yang berjumlah ratusan orang tersebut berpindah ke Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat dan diterima baik oleh Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat beserta jajarannya, dan Tokoh masyarakat juga Tokoh Budaya Pakpak menyampaikan orasinya dihadapan para Wakil Rakyat dimana sangkar ayam yang dibuat mirip dengan Rumah Adat Pakpak yang dipajangkan di pintu masuk Kantor Bupati Pakpak Bharat dan sulit diterima akal, ini bisa mencederai nilai Budaya Suku Pakpak oleh karena itu DPRD Kabupaten Pakpak Bharat pun menerima keluhan Tokoh masyarakat dan Tokoh Budaya tersebut, melalui Wakil Ketua DPRD bapak Mansehat Manik SPd. M.Pd memberikan ultimatum ke Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat perihal Sangkar Ayam dimaksud, selama tiga hari kedepan harus memberi kejelasan kepada masyarakat dan bukan itu saja Bupati juga minta maaf dan membongkar sangkar Ayam yang mirip Rumah Adat Pakpak yang terletak di pintu masuk kantor Bupati, dan apabila 3 hari kedepan tidak dibongkar maka masyarakat bersama DPRD akan membongkar sangkar Ayam yang ada di pintu masuk kantor Bupati tersebut ucap Mansehat dengan tegas dan disambut pengunjukrasa dengan mengatakan setuju…!
Dalam Unjukrasa tersebut juru bicara para pengunjuk rasa selanjutnya menyampaikan orasinya secara bergantian, Julkarnaen Berutu juga menyuarakan terkait Pegelaran Seni Budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Balai Diklat Cikaok beberapa hari yang lalu menuai kritik keras dari beliau pasalnya dalam acara tersebut cara berpakaian kostum itu memang khas Pakpak tapi dalam pemakaian Bulang Bulang yang diganti menjadi pengikat kepala itu tidak mencerminkan Budaya Pakpak, sehingga menhilangkan keaslian Kostum Pakpak sesungguhnya, dan bisa juga suku lain mengklaim, bahwa itu milik mereka, dan dapat mengakibatkan menjadi Polemik di kemudian hari. Jadi kami dari Generasi muda Pakpak, menolak dengan tegas!! dan meminta dari Pihak Penyelenggara, harus bertanggung jawab terkait tentang kostum yang di perlihatkan ke Publik, karena perbuatan dimaksud dapat melukai Budaya Pakpak seutuhnya, ucap Julkarnain Berutu.
Selanjutnya, dari Pihak Pemerintah Pakpak Bharat, Karena Bupati Franc Benhard tidak dapat hadir menemui Para Pengunjukrada, sehingga di wakilkan Oleh Sekda Pakpak Bharat Jalan Berutu mengatakan “Terkait pembuatan sangkar Ayam mirip dengan Rumah Adat, akan kami kordinasikan ke Pak Bupati, namun terkait penyelenggaraan Budaya terkait Kostum Pakpak di duga ada berkolaborasi dengan variasi warna lain, sehingga mencederai nilai Budaya Pakpak, kami dari Pemerintah telah melakukan teguran keras ke Panitia Penyelenggara, dan selanjutnya atas nama Pemerintah Pakpak Bharat, kami minta maaf atas kejadian dimaksud, kepada Masyarakat Suku Pakpak Pada Umumnya, dan secara khusus Masyarakat Pakpak Bharat, kami ( Pemerintah ) juga ingin melestarikan Budaya Pakpak secara utuh dan Original, ucap Sekda Jalan Berutu.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat kecewa terhadap Bupati Pakpak Bharat Franc Benhard Tumanggor, sehingga Pengunjukrqsa meminta, karena yang ternoda Budaya Pakpak, seharusnya hukuman juga d lakukan secara Adat Pakpak, ya itu berupa hara – hara ( hukum adat ) Pakpak, dan di Publikasikan melalui Dinas Komunikasi dan Informasi ( Kominfo ) supaya kedepan, tidak terulang kembali, tuntut Pengunjukrasa dengan tegas.
Selanjutnya, menurut Pantauan awak Media, di tempat berlangsungnya Orasi di maksud, pihak Keamanan turut mengkawal dari: Koramil 07 Salak, jajaran Polres dan Polsek Salak Pakpak Bharat, dan Satuan Polisi Pamong Peraja ( Satpol PP ) Pakpak Bharat, untuk memberi keamanan, sehingga Demontrasi dimaksud berjalan dengan Aman dan tertib, dan sampai pukul 14:15 wib pada hari Senin, 6/11/2023, para Pendemo membubarkan diri dengan teratur dan tertib.
(DP)
—–&&&&—-