Sidik24jam.com-Sukabumi;
Sinar mentari baru saja memedar sesaat Plt Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi Aep Majmudin, yang juga baru saja merampungkan rapat terkait Hari Jadi Kabupaten Sukabumi Ke-153, menerima TBO dan awak media lainnya di ruang kerjanya, Selasa (12/9/23) sore.
Aep Majmudin, yang terhitung sejak 1 Mei 2023 lalu menggantikan Asep Abdul Wasit, Kepala Bappelitbangda sebelumnya yang purna tugas, menceriterakan berbagai hal ihwal bagaimana instansi nya bekerja menginterpretasikan sekaligus merealisasikan visi misi kepala daerah Kabupaten Sukabumi, termasuk stori dari mimpi-mimpi Aep Majmudin untuk Sukabumi ke depan.
“Bapak (bupati) itu fokus pada sektor pariwisata dan pertanian, karena posisi tawar kita ada disitu. Memang pemikiran beliau sering out of the box, sangat kreatif dan berfikir bahkan sudah 10 tahun ke depan mendahului kita, saya kagum dengan beliau,” kata mantan Sekretaris Bappelitbangda ini membuka obrolan.
Agenda Bappelitbangda dalam menyusun roadmap pembangunan Kabupaten Sukabumi untuk jangka pendek, menengah dan panjang, dengan sektor pariwisata dan pertanian yang menjadi primadona, sehingga kata Aep, Pemkab Sukabumi terus berbenah dengan membangun salah satunya infrastruktur (akses) di kedua bidang tersebut.
“Jalan nasional dan provinsi sebagai akses utama menuju Kabupaten Sukabumi dibangun, sementara irigasi, jalan usaha tani (JUT) untuk mendukung sektor pertanian serta destinasi wisata maupun infrastruktur juga kita benahi seperti di Karang Hawu, Geiser Cisolok, Situ Gunung dll, memang ini (pembangunan) bertahap dan kita sesuai arahan bupati fokus kepada dua lini ini selain sektor-sektor pembangunan lainnya,” ujarnya.
Untuk pariwisata, jelas Aep, Bupati Marwan Hamami sudah mendorong dengan luar biasa, bahkan pariwisata di Kabupaten Sukabumi ini telah mendapatkan pengakuan dunia internasional, terbukti dengan kunjungan bupati ke Maroko untuk menerima penghargaan dari hasil revalidasi UNESSCO Global Geopark baru-baru ini.
“Sukabumi sudah mendunia, Geopark Ciletuh sudah menjadi ikon Sukabumi, kita ingin menggelorakan pariwisata disini seperti di Bali, padahal semua wisata yang ada di Bali itu ada di kita loh, terdapat sekitar 80 titik destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi ini dan kita terus mendorong peningkatan objek wisata lainnya, kita memang bertahap dalam membangun tempat wisata, tantangan kita memang masih panjang, tak kalah penting adalah bagaimana masyarakat juga memanfaatkan peluang ini, itu harus didorong,” ujarnya.
Peran masyarakat maupun swasta dalam pembangunan utamanya di sektor pariwisata, menurut Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Korwil Sukabumi ini dapat dibentuk salah satunya melalui komunitas pengelola pariwisata, kemudian bisa pengembangan UMKM, travel, home stay, restoran dan lain sebagainya untuk memenej wisatawan yang datang, tentunya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga.
“Kita pernah berseloroh orang (wisatawan) datang kesini hanya dapat pakaian (basah) saja, seharusnya kan peluang ini bisa ditangkap dengan karya nyata tentunya oleh masyarakat, bisa dengan berusaha menjual cinderamata, penganan khas, untuk memanjakan wisatawan tentunya, jadi memang sektor (pariwisata) ini menjanjikan dan perlu kita tingkatkan kembali, sosialisasikan dan gelorakan lebih luas lagi kepada masyarakat, tangkap peluang itu,” imbuhnya.
Ide Aep Majmudin Untuk Investasi
Plt Kepala Bappelitbangda ini mengungkap satu gagasan untuk menarik banyak investasi di Kabupaten Sukabumi, salah satunya dengan kebijakan membebaskan retribusi bagi investor.
“Investasi itu kan harus didorong jangan dihambat, kalau saya akan gratiskan investor yang di selatan itu misalnya, supaya mereka mau investasi, tapi ini pemikiran saya yah, karena kalau kita main logika, pabrik itu kan dibangun untuk mensejahterakan masyarakat juga dengan terciptanya lapangan pekerjaan, kan sama saja, pendapatan dari izin masuk ke PAD kemudian uang nya untuk bangun irigasi, jalan dan infrastruktur lainnya, itu kan untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat juga,” sebutnya.
Soal korelasi lapangan pekerjaan dan investasi ini, Aep juga menyebut istilah bonus demografi yang kini dihadapi Kabupaten Sukabumi, secara sederhana istilah ini ia maknai ketika jumlah usia produktif sangat besar dalam satu wilayah, yang dapat berdampak positif sekaligus negatif.
“(Begini) saya bedah jumlah penduduk yang sekitar 2,7 juta jiwa ini, dimana jumlah usia produktif hari ini lebih besar, kalau kita tidak menciptakan lapangan pekerjaan akan menjadi boomerang sama kita, kalau semakin banyak lapangan pekerjaan itu jadi positif,” katanya.
Pembangunan, bagi Aep Majmudin juga bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah ansich, namun perlu juga meningkatkan kualitas diri dalam mengisi pembangunan, misalnya dengan menangkap peluang yang ada.
“Di negara maju untuk membangun daerah itu hanya 30 persen menggunakan uang negara, berbeda dengan di kita, uang kita Rp4,1 triliun yang digunakan untuk membayar pegawai, kemudian sisanya untuk membangun jalan, sekolah, fasilitas kesehatan, irigasi dll diperebutkan, bagaimana mau selesai (pembangunan), kasihan masyarakat. Saya siap salah sekaligus tidak menyalahkan siapa-siapa, hanya ingin menyampaikan pembangunan itu milik siapa pun, tidak harus dari pemerintah, termasuk luas wilayah yang kita sebut rentang kendali, kita sudah bangun fasilitas pendukung untuk pemekaran daerah otonomi baru (DOB), di samping gedung BKPSDM itu kan kita proyeksikan untuk kantor bupati persiapan, namun memang terkendala moratorium. Jadi kita memang bekerja sungguh-sungguh sesuai arahan bupati untuk Sukabumi lebih maju dan sejahtera ke depan,” ungkapnya.
Reporter : M RIZWAN (JOY)